Saturday, February 25, 2012

Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi?

Setiap orang tua pasti akan menyayangi anaknya. Sebagai wujud kasih sayangnya itu, orang tua akan berusaha memberikan yang terbaik bagi anaknya. Orang tua akan memenuhi setiap permintaan anaknya sesuai dengan kemampuan maksimal yang dimiliki orang tua. Dengan begitu, anak akan merasa bahagia dan senang keinginannya selalu terpenuhi dengan mudah.

Akan tetapi dibalik itu semua sebenarnya Anda telah menanamkan sifat lemah kepada anak saat mereka beranjak dewasa. Tanpa mengurangi kebahagian anak, Anda sebagai orang tua memang memiliki kewajiban memenuhi segala kebutuhannya namun harus ada nilai moral yang harus Anda berikan kepada anak di samping memberikan barang-barang kesukaannya.

Dengan selalu memberikan kemudahan kepada anak atas segala permintaannya maka selanjutnya anak akan mengandalkan orang tua selamanya untuk memenuhi segala kebutuhan.

Anak akan mudah kecewa jika suatu saat keinginannya tidak terpenuhi karena biasanya mereka selalu terpenuhi keinginannya. Selain itu, anak tidak belajar mandiri karena mereka menganggap untuk memnuhi kebutuhannya tidak memerlukan usaha yang keras sebab ada orang tua yang menanggungnya.

Untuk menghindari hal demikian, maka Anda bisa memberikan nasehat kepada anak yang disampaikan secara ringan misal saat berkumpul makan dan menonton TV.

Atau bisa juga Anda tanamkan kebiasaan menabung kepada anak, dengan begitu Anda mengajarkan mandiri dan pengertian berusaha untuk mengumpulkan uang agar bisa membeli barang yang diinginkannya.

Dengan membiasakannya menabung akan mengajarkan kepada anak tentang pengelolaan uang dan berlaku hemat dalam menggunakannya.

Selain itu, harus diberi tahu pula tentang skala prioritas pemenuhan kebutuhan. Mana yang didahulukan jika anak menginginkan barang mainan sedangkan buku tulisnya telah habis ? Maka Anda harus memberikan masukan bagi anak untuk memilih barang yang lebih penting bagi sekolahnya, dengan memberikan pengertian seperti itu dijamin anak Anda akan selalu mempertimbangkan setiap keinginannya dengan kebutuhan dasarnya.

Pendidikan moral yang Anda sampaikan kepada anak harus dengan metode yang halus dan tidak bersifat kasar atau membentak-bentaknya agar bisa sesuai dengan yang Anda harapkan tetapi Anda sampaikan dengan tetap memberikan ketenangan kepada anak bahwa Anda akan memenuhi keinginannya, akan tetapi dengan catatan Anda meminta mereka harus rajin belajar dan mengerjakan PR, Secara tidak langsung anak akan memaknai take and give diantara dirinya dan orang tua.

Labels:


Read more!
Share

Tuesday, February 14, 2012

Dukungan Orang Tua Kepada Anak yang Masuk PAUD



Saat anak menginjak usia 3 tahun, maka anak sudah mulai harus mengenal dunia sosial di luar keluarganya.

Sekarang telah banyak lembaga yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia dini (PAUD) yang bertujuan agar anak-anak bisa berinteraksi dengan teman-teman sebayanya, mengenal lingkungan di luar rumah seperti sekolah, toko, dan jalan raya.

Anak akan mengetahui posisinya di lingkungan sosial. Misalnya mengenai struktur di sekolah, ada kepala sekolah, guru, dan siswa dengan demikian anak akan mengetahui siapa dirinya di lingkungan sekolah melalui kewajiban-kewajiban yang harus dilakukannya.
<
Hal terpenting saat anak mulai memasuki pendidikan usia dini dalam sebuah lembaga formal adalah mereka belajar mengenai disiplin. Anak akan membangun urutan kegiatannya setiap hari
dari sejak bangun tidur sampai berangkat sekolah melalui rutinitas yang dijalaninya sejak mereka mempunyai status sebagai siswa di sebuah PAUD.

Banyak sekalii hikmah yang bisa anak dapatkan saat mereka menjadi bagian dari dunia sekolah. Belajar menghargai orang lain, minimal dengan teman sekelasnya anak Anda bisa berbagi bekal makanan yang di bawa dari rumah.

Sebagai orang tua, Anda tetap mempunyai kewajiban mendampiginya selama di PAUD. Anda bisa perhatikan perkembangan sosialisasi anak Anda melalui interaksi dengan teman-temannya.
Sistem pendidikan di PAUD merupakan kerjasama antara orang tua, anak, dan guru.

Sinergitas yang kooperatif dari orang tua dalam mendukung anak dalam pendidikan akan menghasilkan anak yang memiliki kecerdasan sosial yang baik. Yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk memberi support kepada anak sebelum berangkat sekolah PAUD:

1. Membangunkannya antara 1-2 jam sebelum berangkat ke PAUD, agar anak tidak terlalu shock untuk segera pergi ke PAUD.

2. Agar badannya segar, ajak anak untuk mandi. Untuk mengantisipasi anak kedinginan, Anda bisa menggunakan air hangat untuk mandi.

3. Setelah memakai baju, berikan wewangian bayi atau anak-anak yang soft cocok untuk buah hati Anda. Wewangian ini bertujuan agar anak excited dan semangat pergi ke sekolah.

4. Berikan sarapan yang sehat dan bergizi.

5. Buat suasana persiapan sebelum barangkat ke PAUD menjadi suasana yang menyenangkan
agar anak merasa mempunyai dukungan dari orang tua.

Labels:


Read more!
Share

Saturday, February 04, 2012

Mendampingi Bayi Bermain


Memiliki bayi yang cerdas dan aktif dalam merespon situasi lingkungan di sekitarnya merupakan kebanggaan tersendiri bagi Anda sebagai orang tuanya. Untuk membentuk karakter seperti itu diperlukan usaha dari orang tua pula dalam memberikan stimulus kepada bayi berupa rangsangan-rangsangan yang dapat menggerakkan otak bayi untuk mengolah informasi dan memberikan responnya.

Tentu bayi akan senang jika diberikan stimulus yang sesuai dengan dunianya yang mulai tertarik dengan permainan. Namun Anda sebagai orang tua jangan asal memberikan mainan yang tidak ada nilai edukasi bagi pertumbuhannya. Apalagi jika Anda sangat disibukkan oleh rutinitas kerja di luar rumah, Anda akan memberikan mainan apapun asalkan anak anteng dan tidakrewel.

Semua kebiasaan seperti itu perlu Anda buang, karena yang terpenting bukanlah jenis permainannya yang mewah dan modern tetapi bimbingan Anda selaku orang tua dalam mendampingi bayi bermain. Barang-barang permainan hanyalah benda mati dan pasif, maka di sinilah peran Anda untuk menjadikan permainan tersebut sebagai media penstimulus otak
bayi agar aktif dan responsif.

Jenis barang permainan untuk bayi tidak perlu mahal, bahkan jika Anda kreatif, Anda bisa memanfaatkan barang-barang yang ada di rumah sebagai media perangsang perkembangan otak bayi. Saat bayi main, Anda pun sebaiknya terlibat langsung dengan bayi agar terjadi kedekatan interaksi antara bayi dan orang tua.

Bayi yang menginjak usia 6 bulan sangat besar rasa ingin tahunya sekaligus tertarik pula untuk bermain. Sebagai penarik perhatian bayi, pilih barang permainan yang berwarna-warni dan berbunyi. Selanjutnya Anda bisa berstrategi dengan cara menyembunyikan mainan, hal ini akan membuat penasaran bayi untuk mencari mainannya yang Anda sembunyikan. Bermain memindah-mindahkan permainan dari satu wadah ke wadah yang lain, atau belajar menendang, menangkap benda, dsb.

Jenis permainan yang seperti ini akan melatih saraf motorik bayi untuk menyeimbangkan antara gerakan anggota tubuh dan matanya. Kemudian untuk melatihnya mengeluarkan suara, Anda bisa mengajaknya berbicara dengan kata-kata sederhana dan pendek, agar bayi bisa
langsung menirukannya.

Masih banyak lagi kegiatan bermain yang bisa Anda lakukan dengan bayi yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan otaknya.

Labels:


Read more!
Share
My Photo
Name:
Location: Handil, Kal-Tim, Indonesia

Kenalkan Aku Nurhayati Dulu pertama kali ngeBLOG tahun 2006 Aku dikenal dgn nama "Bunda Radit", sekarang setelah Radit punya Adik rasanya gak adil deh kalau masih memakai nama tsb jadilah sekarang aku ganti dgn "NurhayATI " Ibu Radit dan Bagas ;-)

Blog Kami Juga
Jumlah Visitor
    Web Counter
Cari Artikel
KUMPULAN ARTIKEL BAYI
designed by Kriswantoro
© 2006