Tuesday, August 18, 2009

AGUSTUS bulan PEMBERIAN Vitamin. A

Ayooo teman buruan ajak ibu ke posyandu / puskesmas terdekat untuk mendapatkan vit. A Gratissss

MATA adalah jendelan dunia, demikian orang bijak mengibaratkan. Keindahan alam semesta kita rasakan dengan indra mata kita. Tidak terbayangkan gelapnya dunia tanpa sempurnanya fungsi mata kita, sehingga menjaga kesehatan mata menjadi kewajiban kita semua sejak masa balita.

Mata yang sehat ditandai dengan kornea (selaput bening yang menutupi bagian hitam dari mata) yang jernih transparan dan tembus pandang. Konjungtiva (bagian putih mata) terlihat putih warnanya. Bagian tengah mata tampak hitam, kelopak mata dapat membuka dan menutup dengan baik serta pertumbuhan bulu mata teratur mengarah ke luar.
Salah satu unsur zat gizi yang sangat diperlukan dalam rangka menjaga kesehatan mata adalah vitamin A, terutama untuk para Balita. Vitamin A tidak bisa dibuat oleh tubuh, jadi harus dipenuhi dari luar, yaitu melalui makanan. Ada berbagai bentuk vitamin A, yaitu bentuk jadi vitamin A (retinol) dan bentuk provitamin A (karatenoid). Vitamin A bentuk jadi terdapat pada mamalia dan ikan, sedangkan provitamin A terdapat dalam sayur-sayuran berwarna hijau tua dan beberapa buah berwarna jingga.

Provitamin A akan diubah menjadi vitamin A aktif di dalam usus. Contoh sumber vitamin A adalah bayam, daun singkong, pepaya yang warnanya jingga yang matang, hati dan kuning telur. Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber vitamin A yang paling baik untuk bayi dan anak sampai dua tahun.
Karatenoid (provitamin A) jika dimakan berlebihan menyebabkan jaringan lemak dan kulit berwarna kekuning-kuningan. Selain untuk menjaga kesehatan mata, vitamin A berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah anak dari kesakitan serta kematian.

Balita sangat membutuhkan vitamin A untuk kesehatannya. Anak yang kekurangan vitamin A akan mudah terkena infeksi dan terancam mengalami rabun senja. Kekurangan vitamin A membuat mata menjadi kering. Hal ini karena selaput lendir dan selaput bening mata mengalami kekeringan. Jika berlarut-larut akan menyebabkan penebalan selaput lendir, berlipat-lipat, dan berkerut, tampak bercak putih seperti busa sabun (bercak Bitot). Selanjutnya selaput bening mata akan mengalami perlukaan dan akhirnya bisa mengakibatkan kebutaan permanen yang tidk bisa dipulihkan lagi.

Kelompok-kelompok yang berisiko kekurangan vitamin A adalah bayi berat lahir rendah (BBLR), kurang dari 2.500 gram. Hal ini karena biasanya bayi lahir rendah ini berasal dari ibu yang kekurangan gizi. Ibu yang kurang gizi akan melahirkan anak yang kurang gizi pula, yang berpotensi menderita gangguan gizi lain di samping kekurangan vitamin A. Yang kedua adalah anak yang tidak mendapatkan ASI pada usia dininya. ASI adalah makanan terbaik bagi bayi –99% ibu sebetulnya bisa menyusui, hanya masalah psikologis yang bisa mempengaruhi tidak keluarnya ASI. Jadi tidak beralasan apabila ada ibu yang mengatakan tidak bisa memberi ASI karena air susunya tidak keluar, padahal semakin sering dihisap akan semakin banyak pula produksinya. Hal utama dalam menentukan kesuksesan pemberian ASI adalah kekuatan niat bagi ibu dan dukungan dari orang-orang sekitarnya.
Untuk mencegah kekurangan vitamin A, maka diadakan pemberian vitamin A dosis tinggi secara rutin dua kali dalam satu tahun. Suplementasi vitamin A dosis tinggi yang dilakukan secara berkala kepada anak, dimaksudkan, untuk menghimpun cadangan vitamin A dalam hati, agar tidak terjadi kekurangan vitamin A dan akibat buruk yang ditimbulkannya, seperti kebutaan dan kematian. Cadangan vitamin A dalam hati ini dapat digunakan sewaktu-waktu bila diperlukan. Pemberian vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita dilakukan melalui Puskesmas/Posyandu. Untuk bayi berumur 6-11 bulan diberikan kapsul vitamin A berwarna biru, dosisnya 100.000 IU. Untuk balita usia 1-5 tahun diberikan kapsul berwarna merah dengan dosis 200.000 IU.

Vitamin A bersifat larut dalam lemak, sehingga dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gejala-gejala keracunan. Biasanya anak merasa mual, sakit kepala, dan tidak nafsu makan. Cara pemberian dengan memotong dan memencet isinya ke dalam mulut anak, akan menghindari risiko anak menelan beberapa kapsul sekaligus. Walaupun efek samping tersebut bersifat sementara, namun harus diusahakan agar tidak sampai terjadi.
(dr. Warih Andan Puspitorini, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.)

Jadi tunggu apa lagi buruan bawa BALITA Anda ke Posyandu / Puskesmas / RS / DSA terdekat untuk mendapatkan Vitamin. A krn Agustus adalah bulannya pemberian Vitamin A

sumber : http://www.alfurqon.or.id/component/content/article/63-orang-tua/206-kebutuhan-vitamin-a-dosis-tinggi-bagi-balita

Labels:


Read more!
Share
My Photo
Name:
Location: Handil, Kal-Tim, Indonesia

Kenalkan Aku Nurhayati Dulu pertama kali ngeBLOG tahun 2006 Aku dikenal dgn nama "Bunda Radit", sekarang setelah Radit punya Adik rasanya gak adil deh kalau masih memakai nama tsb jadilah sekarang aku ganti dgn "NurhayATI " Ibu Radit dan Bagas ;-)

Blog Kami Juga
Jumlah Visitor
    Web Counter
Cari Artikel
KUMPULAN ARTIKEL BAYI
designed by Kriswantoro
© 2006